Kepala Bappeda Kabupaten Lampung Tengah menghadiri Rapat Evaluasi Intervensi Serentak dan Terfokus Pencegahan Stunting (ISPS) selama bulan Juni 2024 yang dilaksanakan oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Lampung Tengah . Rapat ini diadakan melalui Zoom bertempat di Ruang Rapat Sekda Kab. Lampung Tengah pada Senin 8 Juli 2024. Rapat ini di pimpin oleh Kepala Bappeda Imam Fatkuroji,S.STP., M.IP yang dihadiri oleh Kepala Dinas PMK Fathul Arifin, Kepala dinas PKP2CK Venny Librianto, Kadis Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana I Nyoman Gunadi, Perwakilan dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lampung Tengah, serta perwakilan unsur OPD yang tergabung dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Lampung Tengah.
Intervensi serentakkan pencegahan stunting di Kabupaten Lampung Tengah dilaksanakan pada tanggal 7-8 dan 9 Juni 2024 pelaksanaan dilakukan di 311 kampung dengan menggunakan data sasaran riil sebesar 82.517 balita yang tersebar pada 1463 posyandu data tata cara data sasaran ibu hamil sebesar 5.125 data tataran calon pengantin sebesar 1054. Persiapan pelaksanaan dan sosialisasi kegiatan yang kurang maksimal , dikarenakan waktu yang terbatas gerakan pengukuran dan interferensi serentak dilaksanakan mendadak adanya perubahan jadwal posyandu dari jadwal biasanya hal ini dilakukan untuk mengikuti tim\linefest pelaksanaan pengukuran dan intervensi serentak server down dan mash ada wilayah Kabupaten Lampung Tengah yang terkendala sinal internet saat pengetrian data ke aplikasi ppgbm dan terdapat fitur baru pada aplikasi perbedaan data sasaran antara pusdatin disdukcapil, dan sasaran riil sebagian besar calon pengantin dan ibu hamil sudah datang memeriksakan diri ke fakes sehingga tidak hadir ke posyandu saat interferensi serentak. Calon pengantin dan ibu hamil yang bekerja tidak dapat hadir pada kegiatan intervensi terlengkap dikarenakan dilaksanakan pada hari kerja sehingga tertunda dan harus dilakukan sweeping jemput bola.
Faktor pendukung: kerjasama antar lintas sektor yang baik, alat antropometri yang jumlah jumlahnya cukup, sumber daya manusia seperti kader posyandu yang telah ikat pekerja keras.